Kesehatan dalam Konsep Al-Qur’an
-->
BAB
I
PENDAHULUAN
Manusia diciptakan di
dunia ini untuk menjadi khalifah dan beribadah kepada Allah S.W.T. Namun, kedua
fungsi tersebut tidak akan bisa terlaksana dengan baik, tanpa adanya kesehatan
yang dimiliki oleh setiap manusia. Melihat pentingnya kesehatan tersebut, islam
memiliki pandangan (perspektif) tersendiri
tentang kesehatan.
Al-Qur’an dan hadist
yang merupakan pedoman hidup bagi orang yang beriman banyak menjelaskan hal-hal
yang berkaitan dengan kesehatan, baik itu berupa perintah, anjuran, ataupun larangan. Banyaknya
penjelasan yang terdapat dalam kedua pedoman hidup ini seakan-akan menunjukkan
bahwa betapa pentingnya sebuah arti kesehatan bagi seorang
manusia..
Oleh karena itu, dalam
makalah yang merupakan rangkuman dari berbagai referensi ini akan dijelaskan
tentang pandangan (perspektif) islam terhadap
kesehatan. Dalam makalah ini juga akan dijelaskan beberapa ayat al-Qur’an dan
hadist yang menerangkan tentang kesehatan. Dengan makalah ini, diharapakan kita
bias memahami arti sebuah kesehatan dalam konsep islam.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Al-Qur’an
Al-Quran
secara etimologi berasal dari kata qara’a
(membaca). Kata qara’a ini
kemudian berubah menjadi isim masdar yaitu
qur’an. Qur’an secara harfiah berarti
bacaan atau hapalan. Menurut Farid Esack, mayoritas pemikir Arab bersepakat
bahwa kata qur’an adalah bentuk lampau yang berasal dari akar
kata arab qara’a yang berarti “ia
membaca” atau kata sifat dari qarana ,
yang artinya ía menghimpun atau mengumpulkan”. Di dalam Al-Qur’an sendiri, kata
qur’an berarti “membaca (QS. Al-Isra 17:93), “mengucapkan (QS. Al-Qiyamah
75:18), dan “sebuah kumpulan” (QS. Al-Qiyamah 75:17). (1,3)
Namun,
secara istilah Al-Qur’an dapat didefinisikan sebagai sebuah kitab yangb erisi
tentang firman Allah yang diwahyukan kepada Muhammad dalam bahasa Arab dan
sampai kepada kita melalui periwayatan yang tidak putuus, atau tawattur. Ulama
lain jiag mendefinisikan Al-Qur’an sebagai kalam
Allah yang diwayukan kepada Muhammad, Rasulullah melalui Jibril, yang
diawali dengan al-fatihah dan
diakhiri dengan an-Nas dan membaca
Al-Qur’an tersebut dianggap sebagai suatu ibadah. Adapun firman Allah yang
tidak melalui Jibril dan langsung kepada Nabi Muhammad S.A.W. disebut dengan
hadist Qudsi, hadist Qudsi berbeda dengan hadist-hadist yang lain, hadist Qudsi
merupakan kalam Allah yang diucapkan melalui perkataan Rasulullah, dengan
demikian hadist Qudsi lafadznya dari Rasulullah dan makna dar Allah S.W.T. (2,3)
Dan
yang menjadi ciri khas dan kelebihan dari Al-Qur’an dibandingkan dengan
kitab-kitab Allah yang lain adalah bahasanya yang menggunakan bahasa Arab.
Al-Qur’an adalah satu-satunya kitab suci
Allah yang diturunkan kepada nabi dan Rasul-Nya yang berbahasa Arab hal ini
sesuai denga n firman Allah yang berbunyi:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ
تَعْقِلُوْنَ.
Artinya:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya Al-Qur'an
dalam berbahasa Arab, agar kamu mengerti (memikirkannya) ”.(QS.Yusuf
12; 2). (1,2)
B.
Fungsi
Al-Qur’an
Al-Qur’an
yang merupakan kitab yang diturunkan Allah kepada Muhammad bukan merupakan
sesuatu yang sia-sia atau tanpa maksud dan fungsi yang jelas. Al-Qur’an
diturunkan dengan berbagai fungsi dan maksud tertentu. Menurut Dr. M. Quraish
Shihab, Al-Qur’an diturunkan dengan banyak fungsi, diantaranya sebagai bukti
kebenaran Nabi Muhammad . bukti kebenaran tersebut dibuktikan dalam tantangan
yang bersifat bertahap. Pertama, menantang
siapa yang meragukan untuk menyusun semacan al-Quran secara keseluruhan (QS.
52:34). Kedua, menantang mereka untuk
menyusun sepuluh surah semacam al-Qur’an (QS. 11:13). Ketiga, menantang mereka untuk menyusun satu surah yang semisal
surah dalam al-Qur’an (QS. 10:38). Keempat,
menantang mereka untuk menyusun satu surah semisal surah dalam al-Qur’an
dengan bantuan siapapun selain Allah (QS. 2:23). Fungsi lain dari al –Qur’an
adalah sebagai petunjuk bagi manusia seperti dijelaskan dalam al-Qur’an yang
berbunyi:
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِيْ أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ.
Artinya:
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya
diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang salah)”.
(QS. Al-Baqarah 2:185). (1,2,3)
Selain
sebagai petunjuk (huda), al-Qur’an
juga berfungsi sebagai pembeda antara yang benar dan yang salah (furqan), penerang jalan hidup (bayyinah), penyembuh penyakit hati (syifa), sumber informasi (bayan), dan nasehat atau petuah (Mauizhah). salah satu fungsi al-Qur’an
adalah sebagai huda (petunjuk),
petunjuk al-Qur’an bersifat luas dan meliputi seluruh aspek kehidupan, baik
tentang kehidupan duniawi ataupun kehidupan ukhrawi. Salah satu yang menjadi
topiuk pembicaraan dan menjadi hal yang diperhatikan oleh al-Qur’an adalah
tentang kesehatan. (2,3)
C.
Pengertian
Sehat
Sehat
biasanya diartikan sebagai suatu keadaan
yang baik bagi seluruh anggota tubuh, dan dapat menjalankan fungsinya. Dalam Munjid
al-Thulab, Fu’ad Ifram al-Bustamy berpendapat bahwa sehat adalah hilangnya
penyakit, dan berarti pula sesuatu yang terbebas, dan selamat dari segala yang
tercela. (4)
Kesehatan
biasanya juga mempunyai dua pengertian, yaitu kesehatan jasmani yang kemudian
diistilahkan dengan kata as-shihah,
dan kesehatan rohani yang diistilahkan dengan kata afiat. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata afiat dipersamakan dengan kata as-shihah. Afiat diartikan sebagai sehat dan kuat, sedangkan as-shihah diartikan sebagai keadaan baik
pada segenap badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa sehat merupakan lawan dari sakit, dan afiat diartikan sebagai
sehat yang sempurna (al- shihah
al-tammah) dan berati pula kuat dan tegap. (1,4,5)
Kata
as-shihah dan al-afiyah tidak disebutkan dalam al-Qur’an. Namun, sering
disebutkan dalam hadist dan do’a-do’a diantaranya:
·
hadis Rasulullah
saw, yang berbunyi:
نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا
كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ. (رواه البخاري)
“Dua kenikmatan yang banyak
manusia menjadi rugi (karena tidak diperhatikan), yaitu kesehatan dan waktu
luang”. (HR. Al-Bukhari)
·
Do’a yang dibaca
ketika duduk diantara dua sujud, yang berbunyi:
وَعَافِنِي
“Dan anugerahkan
kesehatan padaku”
·
Kalimat yang
terdapat dalam do’a qunut:
وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ
“Dan anugerahkan
kesehatan padaku sebagaimana oran yang kau beri kesehatan”
Pengertian
sehat sesuai dengan UU No. 23 tentang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiaporang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Terkait tenteng hal tersebu, al-Qu’an juga mempunyai
istilah-istilah tersendiri dalam mengungkapkan istilah kata kesehtan. (2,6)
D.
Istilah
Kesehatan dalam Al-Qur’an
Kesehatan
dalam al-Qur’an diungkapkan dalam berbagai istilah, hal ini menunjukkan
kekayaan bahasa yang dimikili oleh bahasa Arab umumnya, dan al-Qur’an
khususnya. Diantara istilah tersebut adalah:
1. As-syifa
As-syifa secara
bahasa diartikan sebagai sebagai suatu keadaan yang mendekati pada sesuatu, dan
pada umunya diartikansebagai kesembuhan karena mendekati pulih seperti
sebelum sakit. Kata ini diungkapkan
dalam al-Qur’an sebanyak 8 kali, diantaranya:
وَنُنَزِّلُ
مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ.
“Dan Kami turunkan dari
Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penyembuh
dan rahmat bagi orang yang beriman”.
(QS. Al-Isra’/17; 82). (1,2)
2. AL-Quwwah (kekuatan)
Fungsi
penciptaan manusia di dunia untuk menjadi khlafah di muka bumi dan beribadah
kepada Allah. Namun, dua fungsi penciptaan manusia ini tidak akan terwujud
dengan sempurna tanpa adanya kesehatan yang mendukungnya. oleh karena itu,
Rasulullah bersabda: “Seorang mukmin yang
kuat lebih baik dan lebih disayangi Allah daripada mukmin yang lemah” (HR.
Muslim). Dan tentunya di dalam al-qur’an pun dijelaskan tentang masalah
kesehatn dengan istilah al-quwwah atau
kekuatan, seperti:
وَأَعِدُّوْا
لَهُمْ مَااسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ
تُرْهِبُوْنَ بِهِ عَدُوَّ اللهِ وَعَدُوَّكُمِ وَآخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْ.
“Dan
persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan
yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah,
musuhmu dan orang-orang selain mereka”.
(QS. Al-Anfal/8; 60). (1,2,4,5)
3. Al-Maradh (sakit)
Term
dalam al-Qur’an yang berkaitan dengan kesehatan adalah al-maradh (sakit) atau lawan dari as-syifa (kesembuhan). Kata sakit yang berhubungan dengan sakit
rohani dan jasmani disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 24 kali.
·
apabila yang
dimaksud adalah penyakit rohani, maka digunakan kata al-maradh, seperti:
فِي
قُلُوْبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللهُ مَرَضًا.
“Dalam
hati mereka ada penyakit,) lalu Allah menambah penyakitnya itu”. (QS.
Al-Baqarah (2);10).
·
apabila yang dimaksud adalah
penyakit jasmani, maka biasanya digunakan kata al-maridh, seperti:
لَيْسَ
عَلَى الأَعْمَى حَرَجٌ وَلاَعَلَى الأَعْرَاجِ حَرَجٌ وَلاَ عَلَى الْمَرِيْضِ
حَرَجٌ.
“Tidak ada dosa atas orang-orang yang buta, atas
orang-orang yang pincang, dan atas orang-orang yang sakit (apabila tidak ikut
berperang)”.
(QS. Al-Fath/48; 17). (1,2)
E.
Pola
Hidup Sehat Menurut Al-Qur’an
Al-Qur’an
mengajarkan kepada manusia agar selalu berusaha mendapatkan kebaikan dalam hal
dunia, ataupun dalam hal akhirat. Hal ini dibuktikan dengan firman Allah yang
berbunyi:
وَمِنْهُمْ
مَنْ يَقُوْلُ رَبَّنَا آتِنَا فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya
Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan
lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Al-Baqarah
(2); 201).
Salah
satu unsur kebaikan dunia adalah kesehatan. Oleh karena itu, kita harus
berusaha menjaga kesehtan yang ada, dan mengembalikannya ketika kesehatan itu hilang. (1,2)
F.
Ayat-Ayat
tentang Kesehatan
Islam
sangat memperhatikan tentang masalah kesehatan. Hal ini terbukti banyaknya
ayat-ayat al-Qur’an dan hadist yang memerintahkan manusia untuk hidup sehat,
diantaranya:
1. Kebersihan
diri
Istilah
kebersihan dalam al-Qur’an dicantumkan dengan Thaharah (kesucian atau kebersihan), kata tersebut disebutkan dalam
al-Qur’an sebanyak 31 kali. Diantaranya:
وَثِيَابَكَ
فَطَهِّر
“Dan
pakaianmu bersihkanlah”. (QS. Al-Mudatstsir/74;
4)
يَاأَيُّهَاالَّذِيْنَ
آمَنُوْا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاَةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ
وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكٌمْ
وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ، وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْا.
“Wahai orang-orang yang beriman.
Bila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu
sampai siku, dan sapulah kepalamu, dan (basuh) kedua kakimu sampai mata
kaki. Jika kamu junub maka bersihkanlah (dengan mandi)”(QS.
Al-Ma’idah/5:6).
Dalil tersebut diatas
menyuruh manusia untuk terus membersihkan diri, ini sesuai dengan konsep
kesehatan yang sangat menganjurkan manusia untuk hidup bersih. Karena kebersihan
pangkal kesehatan. (1,2)
2.
Pola makan yang sehat
Salah satu cara yang
diajarkan oleh islam untuk meraih kesehatan adalah dengan mengatur pola makan
yang baik. Ajaran islam dalam mengelola makan itu ada beberapa hal,
diantaranya:
·
Mengonsumsi makanan yang halal dan baik
وَكُلُوْا
مِمَّا رَزَقَكُمُ اللهُ حَلاَلاً طَيِّبًا.
“Dan makanlah dari yang diberikan
Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik”.
(QS. Al-Ma’idah/5; 8).
·
Tidak berlebihan
dalam makan dan minum.
كُلُوْا
وَاشْرَبُوْا وَلاَتُسْرِفُوْا. إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْمُشْرِفِيْنَ.
“Makan dan minumlah, tetapi jangan
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangyang
berlebih-lebihan”.(QS.Al-A`raf; 31).
·
Mengkonsumsi
makanan yang bergizi
وَفِي
الأَرْضِ قِطَعٌ مُتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيْلٌ
صِنْوَانٌ وَغَيْرِ صِنْوَانٍ يُسْقَى بِمَاءٍ وَاحِدٍ، وَنُفَضِّلُ بَعْضُهَا
عَلَى بَعْضٍ فِي الأُكُلِ.
“Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun
anggur, tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang,
disirami dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari
yang lain dalam hal rasanya”. (Qs.
Ar-Ra`d/13; 4).
وَظَلَلْنَا
عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى.
كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتٍ مَارَزَقْنَاكُمْ.
“Dan
Kami menaungi kamu dengan awan, dan Kami menurunkan kepadamu mann dan salwa. Makanlah (makanan) yang baik-baik
dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu”. ( Al-Baqarah/2; 57).
· Tidak
makan yang diharamkan.
حُرِّمَتْ
عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالَّدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَاأُهِلَّ لِغَيْرِ
اللهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ
وَالنَّطِيْحَةُ وَمَاأَكَلَ السَّبُعُ إِلاَّ مَا ذَكَّيْتُمْ ,َمَاذُبِحَ عَلَى
النُّصُبِ.
“Diharamkan bagimu (makan) bangkai,
darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah,
hewan yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih”.
(QS. Al-Ma’idah/5; 3).
· Tidak
mengkonsumsi minuman memabukkan
يَاأَيُّهَاالَّذِيْنَ
آمَنُوْا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنْصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ
مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
“Wahai orang-orang yang beriman.
Sesungguhnya minuman keras, perjudian, (berkurban) untuk berhala, daan mengundi
nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan.
Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung”.
(QS. Al-Ma’idah/5; 90). (1,2,5)
3.
Istirahat yang cukup
Allah telah menciptakan
pergantian malm dan siang, bukan sesuatu yang tak bermakna. Pergantian ini
dimaksud kan adalah untu memberikan kesempatan kepada manusia untuk berusaha
pada siang hari dan beristirahat pada malam hari setelah lelah berusaha. Hal
ini kembali membuktikan bahwa islam sangat memperhatikan masalah kesehatan.
Dalil yang menjelaskan tentang hal ini adalah:
هُوَالَّذِي
جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا.
“Dia lah
yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya dan menjadikan
siang terang benderang”.
(QS. Yunus; 67).
وَهُوَالَّذِي
جَعَلَ لَكُمْ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّوْمَ سُبَاتًاوَجَعَلَ النَّهَارَ
نُشُوْرًا.
“Dan
Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk
istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha”.
(QS. Al-Furqan; 47).
وَجَعَلْنَا
نَوْمَكُمْ سُبَاتًا. وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا. وَجَعَلْنَا
النَّهَارَمَعَاشًا.
“Dan Kami menjadikan tidurmu
untuk istirahat,
dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian, dan Kami menjadikan siang
untuk mencari penghidupan”.
(An-Naba’; 9 -11). (1,2)
4.
Anjuran berolahraga
Islam merupakan agama yang
sempurna segala lini kehidupan diatur olehnya, nahkan tentang berolahraga pun
ada dijelaskan. Anjuran ini tidak lain agar manusia memilki tubuh yang kuat dan
sehat, sehingga dapat optimal beribadah kepada Allah. Dalil yang menjelaskan tentang
olahraga antara lain:
وَأَعِدُّوْا
لَهُمْ مَااسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ
تُرْهِبُوْنَ بِهِ عَدُوَّ اللهِ وَعَدُوَّكُمِ وَآخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْ.
“Dan persiapkanlah dengan
segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu
miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu
dan orang-orang selain mereka”.
(QS. Al-Anfal/8; 60).
Rasulullah bersabda:
عَلِّمُوْا
صِبْيَانَكُمْ السِّبَاحَةَ وَالرِّمَاحَ.
“Ajarilah anak-anakmu berenang dan
memanah”. (1,2)
5. Pencegahan dan
penyembuhan penyakit
Islam juga telah mengajarkan
umatnya dalam hal pencegahan dan penyembuhan penyakit. Di antara dalil yang
menjelaskan hal tersebut adalah:
·
Pencegahan
وَلاَتَقْتُلُوْا
أَنْفُسَكُمْ. إِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا.
“Dan janganlah kamu
membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu”.
(QS. An-Nisa’/4; 29).
Ayat
ini turun berkaitan dengan seorang sahabat yang tidak mandi setelah junub,
karena cuaca sangat dingin. Ia khawatir bila mandi akan membahayakan dirinya,
maka ia hanya melakukan tayamum.
·
Penyembuhan
وَاذْكُرْ
عَبْدَنَا أَيُّوْبَ، إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ
وَعَذَابٍ. اُرْكُضْ بِرِجْلِكَ. هَذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ.
“Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub
ketika dia menyeru Tuhannya, ’Sesungguhnya aku diganggu setan dengan
penderitaan dan bencana’. (Allah berfirman),’Hentakkan kakimu, inilah air yang
sejuk untuk mandi dan untuk minum”. (QS. Shad/38; 41-42).
(1,2)
BAB
III
KESIMPULAN
Dari penjelasan
diatas, dapat disimpulkan bahwa islam merupakan agama yang sangat kompleks,
karena mengatur segala aspek kehidupan baik masalah duniawi, ataupun ukhrawi.
Al-Qur’an yang merupakan kalam ilahi dan menjadi pedoman bagi kehidupan manusia
mengandung segala ilmu pengetahuan, termasuk ilmu kesehatan.
Kesehatan
merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam ajaran islam. Karena kesehatan
menjadi modal awal untuk beribadah kepada Allah secara optimal. Perhatian islam
terhadap kesehatan dibuktikan dengan banyaknya ayat-ayat al-Qur’an dan hadist
yang menjelaskan segala hal tentang kesehatan.
Oleh karena itu,
kita sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita mendalami dan mengkaji
al-Qur’an yang merupakan pedoman hidup dan sumber segala ilmu pengetahuan. Terlebih
bagi seseorang yang berprofesi sebagai dokter muslim, ia harus lebih mengkaji
dan mempelajari ilmu-ilmu dalam al-Qur’an, karena segala ilmu pengetahuan,
khususnya ilmu kedokteran berasal dari Al-Qur’an dan Hadist.
REFERENCES
(1) Al-Qur’an
al-Karim.
(2) Ali
Nurdin. Kesehatan dalam Konsep ` (Slide Kuliah 1/10/2012). Jakarta; 2012.
(3) Acmad
Gholib. Study Ialam: Belajar memahami Agama, Al-Qur’an, AL-Hadist, dan sejarah
peradaban Islam. Jakarta: Faza Media; 2005.
(4) Abuddin
Nata. Perspektif Islam tentang Pendidikan Kedokteran. Jakarta: FKIK UIN
Jakarta; 2004.
(5) Achmad
Ghalib. Kuliah Kesehatan dalam Persfektif Islam (Slide Kuliah 26/09/2012).
Jakarta: 2012.
(6) Ida
Yustina. Pemberdayaan Masyarakat untuk
Mewujudkan Indonesia Sehat. Nopember 2008 (cited 2012 sept 29): 7.
Available from: http://www.usu.ac.id/id/files/pidato/ppgb/2008/ppgb_2008_Ida_Yustina.pdf.
Terima kasih ya...
BalasHapuskeren..
sangat bermanfaat.
terima kasih ini sangat membantu untuk tugas akhir (y)
BalasHapusBagus banget paparan nya, ingat Sehat itu adalah Mahkota. Bila sakit Allah lah yang menyembuhkan sakit itu, dengan usaha, semoga Allah berikan Kesehatan buat yang membuat paparan dan yang membaca nya. Amin
BalasHapus